It is Me

It is Me
First life

Saturday, June 30, 2012

Clean up the baby

First experience of my mommy to clean out my mouth and ear. It's funny to seeing my mom face, nervous and I knew it's her first experience but she is doing very good.

Here are the steps to clean the baby's mouth you can do :
  1. Dampen gauze or  washcloth with warm boiled water, and dressing on your index finger
  2. Put your baby in bed so much easier to clean his/her mouth.
  3. Begin cleaning the mouth from the outside, the lips and surrounding areas.
  4. With the help of your fingers, open mouth and insert your index finger and gently rub the gums start from the top to the rear of the front top.
  5. When finished, clean the gum from the bottom of the rear continues forward.
  6. Don't forget to clean the baby's tongue. Do it from the base of the tongue (remember, do not back), then slowly to the front.
Here also do and don'ts on cleaning the baby's nose :

Do :
  1. use stemmed cotton and warm water.
  2. insert the cotton slowly, not too deep (some of baby store sell specially for nose which have barrier to nostril
  3. clean up by doing the twist to the left and right
  4. use tweezers to pick up dirt in the baby's nose
Don'ts :
  1. remove dirt nose using a paper towel or your fingers because it will push the dirt deeper into the limiting membrane of the nose or scratch sensitive.
  2. cleaning the nostrils are too loud. Lobe is still very soft so the baby could be injured.
  3. sucking both holes at once. Dangerous because mucus can rise into the middle ear, causing an infection
Here also some tips to cleaning the baby's ear :
  • do a regular basis if there is dirt in the ears of children.
  • consider the child if he/she had started digging, scratching and pulling his ears dancing.
  • look carefully whether there is dirt in the ear canal.
  • ear wax is out on its own (that's what doctor said), but that does not mean rolling out. If we look carefully, on the outside of the child's ear canal will appear yellowish dirt, meaning the dirt is out on his/her own
  • clean the dirt using a cotton swab (cotton-stemmed) on the outer ear canal, with notes affordable and stools are still soft. Be careful when using a cotton bud, do not be too deep, no more than 1 cm afraid it will pushed deeper. Dirt that can accumulate in the inner ear and interfere with hearing.
  • finished cleaning, dry the child's ear with a towel or soft cloth.
Hope some tips on cleaning up the baby could help all new mommies in the world just like my mom.

Reference : ayahbunda.co.id





Friday, June 29, 2012

Alasan Bayi Menangis & Suaranya

Pengalaman buruk kalau aku menangis terus sama babysitter ku buru-buru dikasih susu alhasil aku jadi gumoh atau muntah karena kekenyangan. Based on that, my mommy browsing via embah google untuk tahu kenapa sih aku nangis sebenarnya.

Gara-gara babysitter ku yang setiap saat kasih susu trus ke aku (skrng sih babysitternya udah dipulangin ke yayasan), mommy ku jadi tahu banyak kenapa aku nangis. Aku nangis kan karena aku lapar atau kadang aku cm mau dipeluk mommy and daddy atau kalau popok aku basah. Pampers ku basah aja aku udah rewel karena aku anaknya bersih.

Ini lah hasil browsingan mommy aku soal tangisan bayi :

1. Lapar
Pikiran pertama para orangtua saat bayinya menangis adalah karena si bayi lapar. Cobalah untuk mengenali tanda-tanda bayi lapar untuk membantu Anda memulai menyuapi bayi sebelum ia menangis. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan pada bayi yang baru lahir ketika ia lapar; bergerak-gerak seperti tidak nyaman, menggerak-gerakkan mulutnya dan mengecapkan bibirnya, mencari tangan Anda ketika Anda mengusap pipinya (gerak refleks bayi untuk mencari asal makanan), dan menaruh tangannya di mulut.

2. Popok kotor
Beberapa bayi akan langsung memberitahu orangtuanya langsung setelah ia membuang kotoran. Anda pun bisa mengecek dengan menyentuh popoknya, apakah ada yang berat atau tidak. Beberapa bayi lain bisa tahan untuk tidak menangis begitu popoknya kotor.

3. Mengantuk
Orang dewasa berpikir, bayi bisa dengan mudahnya tertidur di mana pun, kapan pun. Padahal, nyatanya, bayi tidak semudah itu untuk tertidur. Sebagian bayi akan rewel dan menangis sebelum tidur, khususnya jika mereka terlalu lelah. Ketika Anda melihat si bayi mulai menguap, coba ajak ia ke tempat tidur dan buat nyaman. Jika ia memang lelah dan butuh tidur, ia akan tertidur. 

4. Hanya ingin dipeluk
Bayi butuh banyak sentuhan dan pelukan. Mereka senang menatap wajah orangtuanya, mendengar suara orangtuanya, mendengar detak jantung, bahkan bisa mendeteksi aroma tubuh orangtuanya. Tangisan bisa jadi merupakan cara mereka minta didekap.

Ada sebagian orangtua yang bertanya-tanya, apakah mendekapnya terlalu sering bisa membuat bayi manja. Tetapi, untuk beberapa bulan pertama hidup bayi, dekapan terlalu sering tak akan membuatnya menjadi anak manja. Supaya tak terlalu pegal, Anda bisa menggunakan kain gendong atau carrier. Ide lain yang bisa Anda lakukan, bungkus ia dengan selimut lembut, taruh ia dalam dekap lengan, lalu elus rambut serta wajahnya.

5. Masalah dengan perut (gas, kolik, dan lainnya)
Masalah dengan pencernaan anak, yang berkaitan dengan gas atau kolik bisa menyebabkan tangisan bayi. Bahkan, kolik bisa menyebabkan bayi menangis berjam-jam, bahkan berhari-hari.

Jika bayi Anda sering merengek dan menangis setelah diberi makan, kemungkinan ia merasakan sakit pada perutnya. Bila bukan terjadi akibat kolik, gas dalam lambung bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, cobalah letakkan ia dalam posisi telentang, pegang kakinya, dan gerakkan kakinya seperti ia sedang mengayuh sepeda dengan gerakan lamban. Lihat pula celana yang ia kenakan, jika talinya dalam bentuk karet, bisa jadi celana itu menekan perutnya dan menahan gas yang ingin keluar dari perutnya. Angkat karetnya. Tekanan sedikit pun bisa menyakiti perutnya. Carilah kemungkinan lain yang bisa menyebabkan rasa sakit pada perut bayi, seperti asam lambung, flu perut, alergi susu, intoleransi laktosa, konstipasi, dan pengeluaran tersumbat

6. Gumoh
Gumoh atau bersendawa adalah hal yang perlu. Jika si bayi menangis usai diberi makan, mungkin ia hanya perlu dibantu untuk mengeluarkan sendawa (gumoh). Ini terjadi ketika bayi menelan udara saat ia menyusu ASI atau dari botol. Jika udara tidak dikeluarkan, itu bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Beberapa bayi akan merasa amat terganggu jika ada angin dalam perutnya. Sebagian bayi tak masalah dengan adanya angin dan akan keluar dengan sendirinya. Coba taruh ia di bahu Anda sambil elus atau tepuk perlahan pundaknya. Ada sebagian anak yang bisa mengeluarkan angin ketika ia ditaruh tengkurap. Cari tahu mana yang lebih berpengaruh untuk bayi Anda.

7. Terlalu dingin atau terlalu panas

Ketika si kecil merasa kedinginan, seperti saat Anda melepaskan pakaiannya untuk mengganti popok, atau membersihkan bokongnya dengan lap dingin, ia bisa memprotes dengan tangisan.

Bayi baru lahir sangat suka dibungkus rapat dan dijaga hangat, tetapi bukan panas. Umumnya, bayi butuh satu lapisan tambahan lebih ketimbang yang dikenakan orang dewasa untuk merasa nyaman dengan suhu sekitar. Umumnya, bayi tidak terlalu rewel dengan suhu terlalu hangat ketimbang merasa kedinginan.

8. Sempit
Bayi bisa merasa tak nyaman akan hal-hal kecil, seperti adanya rambut yang melilit pada salah satu bagian tubuhnya dan menyebabkan sirkulasi darah tersumbat. Hal-hal semacam inilah yang pertama kali dicari oleh dokter ketika ada bayi yang tak berhenti menangis. Ada pula sebagian anak yang ekstrasensitif terhadap bagian-bagian pakaian yang membuat tidak nyaman, seperti label merek pakaian atau jahitan baju.

Anda bisa coba bayangkan diri Anda berada di posisinya. Kira-kira apa yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan, seperti apakah ada bagian pakaian yang bisa membuat jari, lengan, atau kaki keram, apakah harus ganti posisi tidur atau duduk, apakah empeng yang diberikan punya rasa tidak enak, ataukah label pakaian bikin gatal, apakah terlalu dingin jika tempat tidur terlalu dekat dengan lantai, ataukah cahaya lampu terlalu terang, atau suara televisi terlalu kencang, dan sebagainya. 

9. Tumbuh gigi
Tumbuh gigi bisa bikin gusi terasa sakit. Beberapa anak bisa menangis lebih parah dari anak lainnya, tetapi umumnya anak-anak akan rewel dan menangis saat melewati tahap ini. Jika bayi Anda menangis dan Anda tak mengerti kenapa, coba rasakan gusinya dengan jari Anda. Jika memang ada rasa keras di gusinya, mungkin memang karena ada gigi yang sedang ingin tumbuh. Secara rata-rata, gigi pertama anak tumbuh antara usia 4-7 bulan, tetapi bisa juga lebih cepat.

10. Terlalu banyak stimulasi

Bayi belajar dari stimulasi dunia di sekitarnya, tetapi kadang mereka butuh waktu untuk memproses hal-hal tersebut, seperti cahaya, suara, ganti-ganti gendongan, dan lainnya. Tangisan bisa jadi caranya untuk minta dihentikan stumulasi itu.

11. Kurang stimulasi

Anak yang butuh perhatian mungkin akan memiliki sikap yang ceria dan bersemangat untuk mengenal dunia, dan satu-satunya cara mengehentikan tangisnya adalah terus beraktivitas. Hal ini bisa jadi hal yang melelahkan untuk Anda.

12. Tak enak badan
Jika Anda sudah memberikan segala kebutuhan mendasar si bayi, makan, mengeluarkan angin, tidak ada yang tersumbat, popok baru, dibungkus, digendong, dan lainnya, tetapi ia tetap menangis, bisa jadi ia sedang tidak enak badan dan temperaturnya tinggi. Umumnya tangisan bayi yang sedang tidak enak badan berbeda dari tangis biasanya. Percayakan insting Anda jika ada perasaan yang aneh pada tangis si bayi.

Sumber: babycenter

Salah satu ahli hipnoterapi dari Mind Clinic, George Herman mengatakan, bahwa ada 5 kebutuhan dasar bayi, yakni; lapar karena ingin minum susu, mengantuk dan ingin tidur, ada gas yang ingin dikeluarkan lewat sendawa, dan perut bagian bawahnya sakit karena ingin keluar gas atau buang air.

Berdasarkan kebutuhan itu, si bayi secara refleks akan mengeluarkan suara lewat mulutnya. Untuk mengenali suara-suara tersebut dibutuhkan kejelian dari orangtua untuk mengerti dan mendengarkannya. Berikut apa yang dikatakan Priscilla Dunstan mengenai hasil tangisan si anak:
- Neh; ada suara "nnn" di depan tangisan si bayi. Ini artinya si bayi lapar dan ingin minum susu.
- Heh; ada suara "hhh" di depan tangisannya, yang berarti ada rasa tidak nyaman di tubuhnya. Entah itu karena popoknya basah, tubuhnya merasa kepanasan, atau merasa kedinginan.
- Eh; tak ada "N" atau "H" di depannya, artinya lambungnya sakit/sesak, minta badannya ditegakkan agar bisa bersendawa dan mengeluarkan gas dari lambungnya.
- Eairh; ada huruf "R" di tengahnya, artinya di bagian perutnya ada rasa tidak nyaman. Ia sedang mengejan, karena mau buang air besar, atau ingin mengeluarkan angin dari perutnya.
- Aaw/owh; ada bentuk membulat di mulutnya dan cenderung membuka mulut. Artinya, ia mengantuk dan ingin dibuat nyaman seperti saat ia akan dibawa tidur. 

Selain itu ada cara untuk memahami tangisan bayi melalui gerakannya (trust me insting mommy kuat loh) :

* "Saya lapar"

Tangis lapar biasanya berpola. Ia menangis, lalu stop untuk bernapas, menangis lagi, lalu stop untuk bernapas. Biasanya diselingi gerakan mengisap. Jika sangat lapar, tangisnya lebih keras dan terus-menerus.

Jika ia masih menangis saat disusui, coba lihat hidungnya. Ada kemungkinan bibir atasnya menutupi hidung dan ia sulit bernapas sehingga menangis.

* "Saya bosan"

Tangis bosan biasanya pendek, diikuti keheningan, lalu tangis pendek lagi. Tangisnya akan berlanjut jika Anda tak segera mendekatinya dan mengajaknya bermain.

* "Saya lelah"

Tangis lelah berupa rengekan. Ia mungkin akan menggosok-gosok wajahnya dan memutar kepalanya dari satu sisi ke sisi lain. Sebuah usapan atau gerakan berirama cukup menenangkan ia dan bisa membuatnya tidur.

* "Saya kesepian"

Beberapa bayi butuh perhatian lebih dibanding bayi lainnya dan mulai merasa kesepian ketika ia ditinggalkan sendiri untuk waktu lama. Tangis kesepian berupa rengekan setiap menit dan kadang diikuti air mata. Emongan yang lama membuatnya senang.

* "Saya tak nyaman."

Biasanya suara tangis melengking dan jelas, napas agak tersendat, lalu napasnya menjadi cepat diikuti tangis lain. Mungkin lengannya terjepit, pantatnya kotor, tertusuk peniti, atau mungkin ia kedinginan/kepanasan.

* "Saya kolik"

Bayi sering menangis karena kolik atau kejang/kram usus. Hingga kini belum diketahui penyebab kolik. Ada dugaan, sistem pencernaan bayi belum sempurna sehingga timbul gangguan pencernaan. Kolik dialami pada 3 bulan pertama kehidupan dan biasanya terjadi sore hari menjelang malam.

Tangis kolik sangat keras disertai jeritan dan episodik: suatu saat timbul, suatu saat hilang, tapi hanya satu atau dua menit, lalu menangis lagi. Biasanya diikuti gerakan tangan ke arah perut, badan mengencang, dan kadang disertai buang angin. Menggosok perutnya dengan minyak telon dapat membantu menenangkannya.

* "Saya sakit"
Rasa sakit diungkapkan dengan tangis melengking, keras, diselingi rintihan serta rengekan. Tangis bayi yang perutnya mulas lebih melengking dan lebih ribut. Hubungi dokter anak Anda jika ia menunjukkan gejala-gejala sakit tertentu.

Abis baca ini,mommy ku langsung deh bisa memahami bahasa aku ini yang cuma bisa nangis aja heheheheh,,

Semoga mommies di luar sana juga bisa lebih memahami baby nya yaa,,

Foto Baby Lucu


Dengan kulit bersalju mereka, pipi montok, jari mungil dan jari kaki, dan bibir kuncup mawar cemberut, bayi yang baru lahir ini benar-benar layak julukan Tidur mereka "Beauties". Sebagian besar foto-foto ini dari koleksi dua saudara perempuan Tracy Raver Dan Kelley Ryden, yang mengambil sebagian besarfoto-foto di studio mereka di Nbraska. Mereka foto bayi saat berusia antara lima dan 10 hari tua.







SOURCE : http://mylaboratorium.blogspot.com/2011/12/10-posisi-tidur-bayi-paling-lucu.html#ixzz1zAepvB00

== Pola Tidur Bayi ==

Baby Shafira menuju 3 bulan setiap hari tidur hampir 18 jam lebih. Bangun hanya untuk minum susu dan kemudian tertidur lagi. Mommy nya wondering sih karena jadinya si baby gak main-main sama mommy nya malah banyakan bobo. Normalkah ini ?

Di bawah ini ada beberapa kutipan mengenai masalah jadwal tidur si bayi.


Mengapa "Tidur" Merupakan Masalah yang Begitu Penting

Anak susah tidur, kurang tidur, tidur ‘gak bener’, dan segala kecemasan mengenai hal tersebut telah lama menjadi masalah bagi orang tua. Bukan hanya mengenai anak yang sudah bersekolah, namun juga pada bayi yang baru lahir dan di usia dini kehidupannya. Tidur dengan ‘enak’ dan sehat sepertinya mudah saja untuk bayi baru lahir. Mereka bisa langsung tidur dan tetap tidur. Namun, dalam beberapa minggu dan bulan pertama kehidupannya, pola tidur ini akan  berubah seiring dengan bertambah matangnya perkembangan otak mereka. Perubahan ini membawa ‘kebingungan’ membedakan siang dan malam, kadang bayi malah tidur di siang hari dan bermain di alam hari. Hal ini tentu sangat mengganggu sebagian besar orang tua. Tapi tidak perlu khawatir karena setelah beberapa minggu, orang tua dapat membantu ‘membentuk’ pola tidur yang baik menjadi kebiasaan tidur yang baik bagi buah hatinya.
Tidur merupakan sumber kekuatan yang menjadikan pikiran kita jernih, waspada dan rileks. Setiap proses tidur, baik tidur malam atau tidur siang, terjadi “recharge” dari fungsi otak. Tidur dengan kualitas baik akan meningkatkan fungsi otak karena dengan tidur yang baik akan meningkatkan rentang atensi, menimbulkan rasa rileks dan  sekaligus menjaga situasi mental untuk tetap waspada.
Proses tidur secara umum dibagi atas 2 fase yaitu fase Rapid Eye Movement (REM) dan fase non REM.  Pada fase REM  terjadi peningkatan aliran darah ke otak sehingga terjadi fungsi otak menjadi lebih baik, sel-sel otak tumbuh lebih cepat, dan hal ini akan memberi pengaruh pada restorasi fungsi emosi dan kognisi. Sedangkan pada fase non REM terjadi peningkatan pelepasan hormone pertumbuhan sehingga tubuh mendapat kesempatan untuk tumbuh, memperbaiki sel-sel tubuh, membangun otot dan jaringan pendukung serta menguatkan tulang   sehingga sangat berpengaruh pada restorasi fisik.

SLEEP MILESTONE

Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir tidur sekitar 16-18 jam per hari. Karena bayi baru lahir belum mempunyai ritme sikardian yang matur (ritme sikardian adalah „jam tubuh“ yang mengatur berapa banyak seorang individu bisa terjaga, mengatur kapan seorang individu jadi merasa mengantuk pada waktu-waktu tertentu dalam satu hari, dan perlu di re-setting setiap harinya sehingga jadwal internal ini akan sesuai dengan agenda kehidupan selama 24 jam) , maka pola tidur bayi baru lahir sangatlah berbeda dengan orang dewasa. Bayi baru lahir tidur lebih ‚ringan’ dibandingkan dewasa, mempunyai siklus tidur yang lebih singkat, dan mengalami beberapa periode transisi diantara beberapa fase tidur.
Dibawah ini terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh orang tua tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan tidur pada bayi baru lahir:
  1. Bayi baru lahir tidur sebentar-sebentar  tapi terbagi rata di sepanjang hari. Tidak seperti orang dewasa yang tidur terutama di malam hari, bayi baru lahir tidur dalam 6 sampai 7 periode tidur yang terbagi rata sepanjang hari.
  2. Bayi baru lahir tidur lebih lama pada malam hari dibandingkan siang hari. Hal ini mungkin disebabkan karena hormon ibu yang dilepaskan saat kehamilan, atau karena program tidur-terjaga sang ibu saat hamil secara tidak langsung memprogram bayi baru lahir untuk mengikuti pola yang sama.
  3. Bayi baru lahir membutuhkan tidur jauh lebih banyak dibandingkan dewasa karena mereka tumbuh dalam kecepatan tinggi. Ibu tentu tahu bahwa berat bayi menjadi 2 kali lipat saat berumur 6 bulan, dan menjadi 3 kali lipat di ulang tahun pertamanya.
  4. Bayi baru lahir menghabiskan lebih dari separuh waktunya dalam fase tidur aktif, yaitu sekitar 8-9 jam per hari. Hal ini karena terjadi banyak maturasi sel-sel otak segera setelah lahir.  Para peneliti telah membuktikan bahwa tahap tidur aktif ini memegang peranan penting dalam tahap perkembangan otak, terutama dalam mengolah semua pengalaman belajar yang terjadi selama sehari penuh.
  5. Bayi baru lahir banyak menghabiskan waktunya untuk tidur, tapi mereka seringkali hanya „tidur ringan“, sehingga mereka mudah dan sering terjaga. Bayi baru lahir mempunyai siklus tidur sekitar 50-80 menit. Siklus ini jauh lebih singkat dibandingkan dengan siklus tidur pada dewasa, dan bayi baru lahir akan tidur melalui siklus ini lebih sering dibandingkan dewasa. Bayi juga mengalami fase terjaga saat mereka transisi dari satu fase ke fase tidur lainnya.
  6. Kebanyakan bayi baru lahir „siap“ untuk kembali tidur setelah 2 jam terjaga. Beberapa bayi baru lahir tidur siang sekitar 30-45 menit, sedangkan bayi lain mungkin tidur lebih panjang.
  7. Awalnya, siklus tidur bayi baru lahir sangat mengikuti jadwal menyusunya. Bayi baru lahir tidur hampir disepanjang waktunya, bangun hanya jika mereka merasa lapar, lalu menyusui dan kemudian segera kembali tidur setelah menyusu dan sedikit ‚bermain’ dengan anda.
  8. Setelah itu pola tidur nya berangsur berubah dengan makin banyaknya kalori yang dikonsumsi saat menyusui dan bayi mulai lebih banyak terjaga di siang hari. Tidur siang mulai menjadi teratur dan tidur di malam hari mulai berpola.
  9. Pola tidur bayi yang menyusui ASI dengan yang menyusu formula mungkin berbeda karena ASI memang lebih mudah diserap sehingga bayi yang menyusu ASI akan lebih sering menyusu yang berarti lebih sering terbangun di malam hari.
  10. Para peneliti mengungkapkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI mengalami  fase REM lebih lama dibandingkan bayi yang mendapatkan susu formula. Hal ini tentu saja baik bagi restorasi emosi dan kognitif sang bayi.
  11. Pola tidur bayi baru lahir sangat berbeda dari pola tidur dewasa. Ada dua pola tidur yaitu :
a. Tidur Aktif
Pada bayi baru lahir, fase tidur REM seperti pada orang dewasa, yaitu terjadi relaksasi dari otot-otot, tidaklah sepenuhnya terjadi. Bahkan orang tua seringkali menganggap pada fase ini bayi tidur tidak tenang, bergerak-gerak, dan menunjukkan pola bernapas yang tidak seperti biasa. Oleh karena itu fase REM ini disebut juga fase tidur aktif.
b. Tidur Tenang
Pada bayi baru lahir, fase non REM ini terlihat jauh lebih tenang dan nyenyak dibandingkan pada orang dewasa.

Tabel : Bagaima Pola Tidur Bayi berubah sepanjang waktu

Setelah 2 Minggu Sampai 6 Minggu

Sampai 1 bulan, periode tidur malamnya akan lebih panjang dibandingkan periode tidur siangnya. Sekitar usia 4 – 6 minggu, pola tidur bayi menjadi sedikit lebih teratur menjadi beberapa  kali tidur panjang, yaitu sekitar 3 sampai 4 jam. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah ‚awareness’ bayi terhadap siang-malam, siklus menyusui, beberapa proses biologis-hormonal.  Namun jangan terlalu berharap anda sudah akan mendapatkan pola tidur yang tetap di usia ini, namun mulailah untuk memperkenalkan perbedaan siang dan malam padanya. Kebanyakan bayi menjadi sangat rewel, sering nangis, dan sering terjaga adalah di usia 6 minggu Setelah bayi melalui usia 6 minggu, kemungkinan besar bayi mulai bisa tidur sampai 2 bahkan 3 jam. Bahkan di sore hari bayi dapat tidur nyenyak sampai 3-5 jam.
Saat bayi berusia 1 atau 2 minggu, bayi mulai terjaga lebih lama, dan memperlihatkan prilaku yang „gassy“ dan „fussy“. Hal ini berlangsung sampai sekitar usia 6 minggu, dan setelah itu mereka jadi „tenang“ lagi. Perilaku yang irritable, rewel dan sering terjaga ini sering disalah artikan sebagai „ibu yang stress“ atau ketidakcukupan suplai asi, atau bahkan dianggap sebagai akibat ASI yang buruk. Hal ini tentu saja tidak benar. Fase ini memang normal adanya sejalan dengan perkembangan kematangan otaknya. Bersikaplah tenang. Fase ini akan berlalu dan jangan menyalahkan diri sendiri.

Bayi Usia 6 Minggu - 6 Bulan

Setelah bayi melalui usia 6 minggu, kemungkinan besar bayi mulai bisa tidur sampai 2 bahkan 3 jam. Bahkan di sore hari bayi dapat tidur nyenyak sampai 3-5 jam. Bayi sampai usia 3 bulan, kebanyakan bayi terjaga di siang hari dan pada senja hari. Kebiasaan tidur ini menjadi dapat diprediksi. Mereka cederung tidur siang 2 atau 3 kali lebih lama. Waktu tidur malam mulai bergeser jadi sedikit „lebih pagi“. Sampai usia 3 atau 4 bulan, bayi anda sudah mulai mengantuk sekitar jam 7.30 malam atau jam 8.30 malam. Pada usia ini, ritme suhunya pun semakin teratur sehingga membantu mereka untuk tidur lebih baik dan teratur. Di usia ini, ibu masih harus ‚mengikuti’ kebutuhan bayi untuk bisa tidur dengan baik. Susui mereka saat lapar, ganti popoknya saat basah dan tidurkan mereka saat mereka membutuhkannya. Jangan terlalu berharap sudah ada jadwal yang pasti dan jangan terlalu memaksakan kehendak ibu pada mereka. Setelah bayi melewati usia 6 bulan maka bayi akan mulai menunjukkan pola tidur yang teratur dan dapat diprediksi.

Tidur merupakan hasil interaksi yang kompleks antara berbagai peristiwa biologis-kimia-hormonal dan pola tidur sangat berhubungan proses pematangan atau maturasi fungsi otak. Oleh karena itu, tidur sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental anak.
Dengan memahami dasar ilmiah terjadinya proses tidur pada bayi anda – mengapa pola tidur bayi begitu berbeda dengan pola tidur dewasa – dapat membantu orang tua menemukan pola asuh yang tepat dan mengurangi rasa ‘frustrasi’ orang tua dalam mengasuh bayi mereka.

sumber : http://www.jendelaanakku.net/index.php?option=com_content&view=article&id=88:pola-tidur-a-masalah-yang-dihadapi-pada-bayi-0-6-bulan&catid=1:perkembangan-anak-a-perilaku-anak&Itemid=2
Di bawah ini jumlah waktu tidur bayi
sumber : http://www.infobunda.com/pages/babysleep/
  • Bayi baru lahir (new born / neonatus)
  • Jumlah waktu tidur antara 10½ jam sampai 18 jam. Belum banyak pola waktu tidur bayi pada usia awal ini. Bayi anda dapat tidur hanya dalam beberapa menit ataupun berjam-jam dan terbangun karena lapar untuk meminum susu.
  • Usia 1 bulan
  • Jumlah waktu tidur antara 10½ sampai 18 jam. Bayi anda mulai dapat beradaptasi dan membedakan antara waktu siang dan malam. Pada siang hari, bayi anda akan sering melakukan tidur meskipun ia telah menggunakan sebagian besar waktu malam untuk tidur.
  • Usia 2 bulan
  • Jumlah waktu tidur antara 10½ sampai 18 jam. Bayi anda lebih waspada dan mengenali orang-orang disekelilingnya. Kebanyakan para bayi masih melakukan tidur siang 2 sampai 4 jam (atau lebih). Bayi anda kemungkinan sudah mulai meninggalkan minum susu pada waktu tengah malam.
  • Usia 3 bulan
  • Jumlah waktu tidur antara 10½ sampai 16½ jam. Beberapa bayi bahkan dapat tidur nyenyak antara 6-8 jam pada malam hari. Sebagian besar bayi melakukan 2-3 jam tidur siang.
  • Usia 6 bulan
  • Jumlah waktu tidur antara 13¼ sampai 14¼ jam. Pada malam hari, bayi biasanya tidur sekitar 9-11 jam. Tidur pada pagi hari dan sore hari biasanya dilakukan dalam waktu pendek.
  • Usia 9 bulan
  • Jumlah waktu tidur antara 13-14 jam. Sebagian besar para bayi tidur selama 10-11 jam tanpa terbangun. Pada usia ini, bayi anda mungkin menyukai tidur pada siang atau sore hari.
  • Usia 12 bulan (Balita / Toddler)
  • Jumlah waktu tidur antara 12½-13¾ jam. Tidur nyenyak pada malam hari selama 10-12 jam, ditambah tidur pendek pada waktu siang dan sore hari.
  • Usia 18 bulan
  • Jumlah waktu tidur antara 12½-13½ jam. Sebagian besar anak tidur nyenyak selama 10-11 jam pada malam hari, dan tidur beberapa jam pada siang hari.
  • Usia 2 tahun (Pre school)
  • Jumlah waktu tidur antara 12½-13 jam. Sebagian besar balita berumur 2 tahun masih melakukan tidur di siang hari dan tidur malam hari setengah 10-11 jam. Mungkin anda memiliki sedikit kesulitan untuk menidurkan anak anda pada usia ini, temani Ia tidur dan bacakan cerita sebelum tidur untung menenangkannya.

Thursday, June 28, 2012

Muntah Lendir

11.05 di kamar baby Shafira

Baby Shafira saat ini umurnya 2 bulan 4 hari. Pagi ini sudah muntah lendir 1 kali, gumoh 3 kali, tapi dia ketawa-ketawa aja tuh gak kenapa-kenapa tapi yang heboh mom nya dan eyangnya. Sebenarnya bahaya gak sih muntah lendir dan gumoh.
Menurut Dsa nya sih ini normal, karena bayi itu masih punya lendir dan kejadiannya ini bisa sampai umur 6 bulan or 1 tahun tergantung bayinya (fiuhhh amaann hehehheeh). Dan based on milis yang diikutin mommynya emang wajar sih bayi muntah lendir dan gumoh cuma memang kudu tetap waspada.

Istilah di kedokterannya ini Refluks  gastroesofagus (RGE) atau gastroesophageal reflux (GER) dimana artinya masuknya isi lambung ke kerongkongan.

Untuk lebih lengkapnya bisa liat link  http://milissehat.web.id/?p=95

Dari milis tersebut yang perlu diperhatikan adalah gejala PRGE jika terjadi seminggu harus segera dibawa ke dokter. Gejala PRGE tersebut pada bayi (berhubung baby Shafira masih baby) :


  1. tidak mau makan/minum/netek
  2. muntah berulang
  3. gagal tumbuh
  4. rewel terus menerus
  5. tersedak/apnea (henti napas sesaat) berulang
  6. posisi opistotonus
Segera hubungi dokter jika terlihat gejala seperti :

  • Muntah dalam jumlah banyak, atau muntah proyektil (menyemprot) dan menetap khususnya pada bayi di bawah 2 tahun
  • muntah warna hijau atau warna kekuningan yang tampak seperti kopi atau darah
  • sesak napas setelah muntah
  • susah makan yang mengakibatkan berat badan turun atau kenaikan berat badan rendah
  • menangis dan rewel terus menerus

Based on informasi mommy nya jadi tenang dan punya bekal pengetahuan (even tetap khawatir sih :) hoohoho).
Semoga baby Shafira tetap sehat dan salam kecup buat mommies di luar sana,,




Friday, June 22, 2012

Hello Mommies

Halloo mommies,

My name is Shafira Michelle Gerson, daughter from mommy Sindy and daddy Gerson.
These are my parents (aren't they so sweet :p )




I was born on 24th April 2012.

Since I am still a baby, my mommy who will share my activities with all mommies in around the world.

Kiss kiss for all the baby